MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > Kuatnya Ikatan (Bonding) Yang Terbentuk Antara Ibu Menyusui Dan Anak Yang Disusui

Kuatnya Ikatan (Bonding) Yang Terbentuk Antara Ibu Menyusui Dan Anak Yang Disusui

by. Admin
18 December 2020
Kuatnya Ikatan (Bonding) Yang Terbentuk Antara Ibu Menyusui Dan Anak Yang Disusui

Dalam ilmu laktasi, seorang bayi yang baru lahir dapat mengenali ibunya dari bau, suara dan kontak fisik dengannya. Dalam proses Inisiasi Menyusui Dini, sesaat ketika seorang bayi lahir dalam kondisi sehat dan diletakkan di perut ibunya, dia akan merangkak sendiri ke dada ibunya, memijat puting ibu dengan tangannya, membuka mulutnya lebar dan mulai menyusu.

Bayi juga sangat menyukai kolostrum karena memiliki aroma yang sama dengan aroma air ketuban ibunya. Kemudian bayi akan selalu menginginkan bersama ibunya. Jika dipisahkan dia akan menunjukkan respon stress berupa reaksi tangisan yang kuat. Yang diinginkannya hanyalah digendong sepanjang hari, menyusu sesering dan semaunya, serta selalu berada kontak fisik dengan ibunya.

Bagaimana dampaknya bagi Ibu yang menyusui anaknya?

Ibu menyusui memiliki tekanan darah lebih rendah dan tidak mudah stress secara fisiologis dan emotional dibandingkan ibu yang tidak menyusui anaknya.

Penelitian membuktikan bahwa Ibu menyusui menjadi lebih responsive/tanggap pada bayinya dan lebih interaktive secara sosial.

Hal ini terjadi karena saat menyusui (langsung) terjadi pelepasan hormon-hornon ASI yang tidak terjadi pada ibu yang tidak menyusui anaknya, yang memberi efek anti stress, relaksasi, dan anti nyeri alami yang pada akhirnya menumbuhkan rasa keibuan dan meningkatkan kedekatan yang lebih antara ibu dan anak.

Menyusui lebih dari sekedar memberi makan bayi. Manfaatnya tidak sebatas efek nutrisinya saja. Ada banyak hormon dan aspek fisiologis dari menyusui yang berdampak positif pada ibu dan bayi yang mensupport pertumbuhan fisiologis anak dan hubungan ibu dan anak. Menyusui langsung menenangkan dan memberi kenyamanan bayi dari stress, penghilang rasa sakit, dan ini adalah proses yang terus berulang dalam membentuk kedekatan ibu dan bayi.

Menyusui dapat mencegah resiko terjadinya trauma hubungan antar generasi yang buruk.

Bicara soal ikatan/bonding ini sebenarnya Alloh telah memberikan gambaran yang jelas dalam firmanNya tentang kegoncangan hari kiamat sebagai suatu kejadian yang sangat besar/dahsyat (Al Quran surat Al Hajj 1)

Kemudian digambarkan dalam surat Al Hajj ayat 2: ".....lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya...", yaitu kesibukannya terhadap huru-hara tersebut membuatnya tidak melihat lagi manusia yang amat dicintainya. Padahal wanita yang menyusui adalah manusia yang paling lembut dan sangat perhatian terhadap kondisi anak yang disusuinya, yaitu yang disusui sebelum disapih.

Dari sini jelas, bahwa ikatan antara Ibu Menyusui dengan anak yang disusuinya sangatlah kuat hingga Alloh menggambarkan hanya kedahsyatan huru-hara di hari kiamatlah yang mampu memisahkan keduanya.

Duhai Ibu, apapun perjuanganmu, syukurilah masa menyusuimu yang hanya dua tahun saja...

Wallahu 'alam.

Bunda Arit Widowati, Konselor Laktasi Papilio NBC dan Founder Sentra Laktasi Muslimah -

Read other articles & publications:
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...
TES DNA FRAGMENTASI
Tes DNA fragmentasi merupakan salah satu ...
TES KRIPTORKIDISME UNTUK PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA
Tes kriptorkidisme memegang peran penting ...