MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > JENIS-JENIS MAKANAN YANG DAPAT MEMICU KONTRAKSI DINI

JENIS-JENIS MAKANAN YANG DAPAT MEMICU KONTRAKSI DINI

by. Admin
14 October 2025
JENIS-JENIS MAKANAN YANG DAPAT MEMICU KONTRAKSI DINI

Kehamilan adalah waktu di mana tubuh bekerja dengan cara luar biasa, memelihara dan melindungi kehidupan baru di dalam rahim. Karena itu, apa yang ibu makan selama masa kehamilan menjadi hal yang sangat penting. Nutrisi yang baik dapat mendukung pertumbuhan janin dan menjaga kesehatan ibu, sementara beberapa jenis makanan justru perlu diwaspadai karena dapat menstimulasi kontraksi dini sebelum waktunya.

Kontraksi dini atau preterm contractions bisa terjadi kapan saja sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Meskipun tidak semua kontraksi awal berujung pada persalinan prematur, ada baiknya ibu mengenali faktor-faktor yang dapat memicunya, termasuk dari makanan yang dikonsumsi.

1. Makanan Pedas

Bagi sebagian ibu, makanan pedas terasa menggugah selera, apalagi saat nafsu makan menurun. Namun, konsumsi makanan pedas berlebihan dapat memicu gangguan pencernaan seperti refluks asam, diare, dan dehidrasi ringan. Kondisi ini bisa meningkatkan aktivitas rahim secara tidak langsung, terutama jika tubuh kekurangan cairan.

Sebuah studi dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology (AJOG, 2018) menjelaskan bahwa dehidrasi dan iritasi saluran pencernaan bisa meningkatkan pelepasan prostaglandin, zat kimia alami yang berperan dalam menstimulasi kontraksi rahim. Jadi, walaupun makan pedas tidak langsung menyebabkan persalinan dini, efek sampingnya dapat menjadi pemicu tidak langsung pada sebagian ibu.

2. Nanas Muda

Nanas muda sering disebut-sebut dapat mempercepat kontraksi rahim. Secara ilmiah, buah ini mengandung enzim bromelain, yang memang dapat melunakkan jaringan serviks bila dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, kadar bromelain pada nanas matang sebenarnya sangat kecil, dan kebanyakan akan rusak selama proses pencernaan.

Meski begitu, konsumsi nanas muda atau dalam jumlah berlebihan tetap perlu dihindari, karena potensi efeknya terhadap serviks belum sepenuhnya diteliti secara aman. American Pregnancy Association menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi nanas dalam porsi wajar dan tidak menggunakan nanas muda sebagai cara alami untuk merangsang persalinan.

3. Pepaya Muda

Berbeda dengan pepaya matang yang kaya serat dan aman dikonsumsi, pepaya muda mengandung lateks alami yang dapat memicu kontraksi rahim. Kandungan lateks ini mengandung papain, enzim yang memiliki efek mirip oksitosin dan prostaglandin dalam tubuh.

Penelitian dari Asian Pacific Journal of Tropical Medicine (2011) menemukan bahwa ekstrak pepaya muda dapat menyebabkan peningkatan aktivitas otot rahim pada hewan percobaan. Karena itu, ibu hamil, terutama di trimester pertama dan ketiga, sebaiknya menghindari konsumsi pepaya muda dalam bentuk apapun, baik segar maupun dalam olahan seperti rujak atau tumisan.

4. Herbal dan Teh Tertentu

Beberapa jenis herbal yang sering dikonsumsi tanpa pengawasan medis ternyata memiliki efek merangsang kontraksi rahim. Contohnya daun raspberry merah, licorice root, dan jamu pelancar haid.

Studi yang dipublikasikan dalam BMC Complementary Medicine and Therapies (2020) menyebutkan bahwa kandungan aktif dalam herbal seperti glisirhizin (pada licorice) dapat mengganggu regulasi hormon kortisol dan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Karena itu, meski herbal dianggap “alami”, ibu hamil tetap perlu berhati-hati dan selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsinya.

5. Makanan yang Mengandung Kafein Tinggi

Kopi, teh pekat, minuman energi, dan cokelat dalam jumlah berlebih bisa memengaruhi kontraksi rahim secara tidak langsung. Kafein memiliki efek stimulan yang dapat meningkatkan detak jantung dan aktivitas otot polos, termasuk rahim.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar asupan kafein selama kehamilan tidak melebihi 200 mg per hari, setara dengan sekitar satu cangkir kopi ukuran sedang.

Menjaga Keseimbangan: Kuncinya Ada pada Moderasi

Penting untuk diingat bahwa sebagian besar makanan di atas tidak langsung “berbahaya” jika dikonsumsi dalam jumlah kecil. Yang berisiko adalah konsumsi berlebihan atau pola makan yang tidak seimbang. Tubuh setiap ibu hamil memiliki sensitivitas berbeda-beda terhadap jenis makanan tertentu. Karena itu, selalu bijak dalam mengatur pola makan, cukup minum air putih, dan konsultasikan ke dokter atau bidan bila muncul kontraksi atau kram perut setelah makan makanan tertentu.

Kehamilan yang sehat bukan tentang membatasi semua hal, melainkan tentang mengenali batas yang aman, agar ibu dan bayi dapat melewati setiap tahap dengan selamat dan nyaman.

Referensi Ilmiah

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Nutrition During Pregnancy. 2020.

American Pregnancy Association. Foods to Avoid During Pregnancy. 2023.

World Health Organization (WHO). Recommendations on Antenatal Care for a Positive Pregnancy Experience. 2016.

Godfrey, K. et al. Maternal nutrition and the developmental origins of health and disease. Lancet Diabetes Endocrinol. 2017.

Alam, M.J., et al. Papaya (Carica papaya) latex exposure and uterine contractility. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine. 2011.

BMC Complementary Medicine and Therapies. Use of herbal medicine during pregnancy and associated risks. 2020.

Read other articles & publications:
SUSAH TIDUR SAAT HAMIL: KENAPA TERJADI DAN BAGAIMANA CARA MENGATASINYA
Tidur yang nyenyak sering kali menjadi kem...
BENARKAH BENTUK PERUT IBU HAMIL MENUNJUKKAN JENIS KELAMIN BAYI? MITOS ATAU FAKTA?
Ketika kehamilan semakin membesar, tak sed...
KESALAHAN UMUM YANG SERING DILAKUKAN IBU HAMIL TANPA SADAR
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh har...