MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > AYAH ASI, AYAH KEKINIAN SEPANJANG MASA, SANG PENENTU GENERASI.

AYAH ASI, AYAH KEKINIAN SEPANJANG MASA, SANG PENENTU GENERASI.

by. Admin
26 July 2017
AYAH ASI, AYAH KEKINIAN SEPANJANG MASA, SANG PENENTU GENERASI.

Saya pilih judul diatas karena emang istilah Ayah ASI itu sebenernya pesan pentingnya sudah ada sejak Islam ada, sejak Al Quran diturunkan. Bukan sekedar trend, tapi harus didakwahkan terus-menerus sepanjang masa. Tapi sayang kenyataannya tidak seperti itu, masih banyak Ayah muslim yg belum paham tugas dan peran pentingnya dalam menjamin hak ASI bayi sebagaimana Al Quran mengaturnya, masih banyak yg berpikir bahwa ASI dan mnyusui adalah urusan si ibu saja yg seharusnya paham dan wajib paham.

Namun ada juga sebagian Ayah yg mulai mengkampanyekan istilah Ayah ASI sebagai bagian dr tim pendukung kesuksesan ibu menyusui, ini sudah bagus tapi sebenernya justru membuktikan bahwa masih banyak yg belum paham bahwa Ayah ASI ini bukan sekedar trend atau asik2an, bukan pula sekedar tim pendukung, tapi justru PENENTU! Karena begitulah Islam mengajarkan, nanti kita kupas ya ...karenanya ga bisa Ayah ASI itu sekedar dikampanyekan, tp kudu harus wajib diDAKWAHkan! Beda lho ya Kampanye ASI dan Dakwah ASI itu.

Dalam teori parenting peran Ayah pasti disebutkan, salah satunya seperti yg pernah disampaikan oleh Ust Bendri Jaisyurrahman, dikatakan bahwa negeri ini hampir kehilangan Ayah, a fatherless country. Padahal semangat Quran mengenai pengasuhan justru mengedepankan AYAH sebagai tokoh. Bahkan Ibnul Qayyim dalam kitab Tuhfatul Maudud berkata, “Jika terjadi kerusakan pada anak penyebab utamanya adalah AYAH.”

Teori parenting ini sangat tepat sekali, bagus sangat! tapiii....ada tapinya....Sayangnya pembahasan teori ttg peran Ayah dlm pengasuhan ini seringnya hanya membahas bagaimana peran Ayah saat anak sudah mulai balita atau paska penyapihan, tidak dimulai sejak masa kehamilan, persalinan bahkan masa menyusui....balik lagi ya fokus ke peran Ayah, iya AYAH saja dulu.

Di rumah saya ada beberapa buku tentang ASI, diantaranya buku panduan Pelatihan Konselor Menyusui selama 48 jam sesuai standar WHO, ada juga buku terjemahan karya JAck Newman The Ultimate Breastfeeding, dan beberapa buku lain, Namun ketika saya harus berbagi ilmu seputar laktasi baik mengisi kajian, kelas ASI atau konseling, yang pertama kali saya buka dan sampaikan bukan buku-buku tersebut, tapi saya sampaikan dulu apa yg ada dalam AL Quran dan hadist tentang bagaimana Alloh dan Rasululloh sangat memuliakan Hak ASI Bayi selama minimal 2 tahun awal kehidupannya karena begitulah seharusnya kita menjalankan semua urusan hidup berdasar pada petunjuk hidup paling dasar yatiu Al Quran dan Hadist. Balik lagi tentang Ayah ASI, di surat apakah Alloh mengaturnya dalam Al Quran? sudah pada tahu pasti ya...yup, salah satunya Al Baqarah 233 yang paling dikenal, namun sedikit sekali yg mengupasnya dari sudut pandang ilmu laktasi dan parenting. Well, saya bukan ahli tafsir, tapi ijinkan saya berbagi terjemahan dari berbagai ustdaz yg pernah saya pelajari dari surat ini ya...

Al Baqarah 233 :

??????????????? ?????????? ?????????????? ?????????? ??????????? ? ?????? ??????? ??????????? ???????????? ? ??????? ???????????? ???? ??????????? ????????????????????????????? ? ??? ????????? ?????? ?????? ????????? ? ??? ???????? ???????????????????? ????? ????????? ???? ?????????? ? ??????? ?????????? ?????? ??????? ? ?????? ???????? ???????? ???? ??????? ????????? ??????????? ????? ??????? ??????????? ??????? ?????????? ???? ?????????????? ????????????? ????? ??????? ?????????? ????? ??????????? ??? ????????? ?????????????? ? ?????????? ??????? ??????????? ????? ???????????? ??????????? ???????

artinya :

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Point yg ingin saya sampaikan adalah :

1. Kewajiban menyusui ada pada ibu, menyusui adalah sunnatullah, salah satu kodrat wanita, karena perangkat (alat) untuk menyusui ada pada Ibu, dan ketika manusia sudah mulai meninggalkan kodratnya maka pasti akan muncul kerusakan di bumi ini (Ustad Muhalimin, LC. Link : https://youtu.be/eOrSvgG8Tog)

2. Menyusui hingga 2 tahun adalah "sempurna", artinya jika dilakukan penyapihan kurang dari 2 tahun bisa menjadi dosa kecuali bagi ortu yg terjadi masalah perceraian dan keduanya sepakat melakukan penyapihan dari ibu kandungnya, namun selanjutnya tetap Ayah wajib mencarikan Ibu susuan (Ustadz Muhalimin, LC). Lalu Bagaimana jika lebih dr 2 tahun? saya tidak menemukan adanya larangan sehingga tidak berani mengatakan itu haram atau tidak boleh, namun saya cukup katakan itu tidak termasuk kriteria sempurna dan ahsannya sebagai muslim kita kejar n penuhi yg sempurna sesuai kriteria Alloh.

3. Jaminan Pemenuhan hak ASI bayi ada pada Ayah, Ayah wajib memberi nafkah (makan dan pakaian) ibu hingga masa penyusuan selama 2 thn. Nah inilah yg saya maksud bahwa Ayah adalah penentu, bukan sekedar pendukung ya. Alloh menggunakan kata Ayah dan Ibu, bukan suami dan istri karena memang pemenuhan nafkah dari Ayah kepada IBu kaitannya dengan terpenuhinya kebutuhan bayi akan ASI dari Ibunya. dan ketika terjadi perceraian, si Ibu boleh tidak menyusui lagi anaknya dengan kesepakatan dan nafkah dr Ayah pun terhenti sampai disini. Dan Ayah wajib mencarikan Ibu Susuan. Jadi Tetap Hak ASI bayi terjamin terpenuhi selama 2 tahun meski bukan dari Ibu kandungnya. Hal inipun sejalan dengan ilmu laktasi dimana pemenuhan nafkah lahir dan batin dari Ayah akan membuat ibu merasa dicintai dan bahagia sehingga melancarkan hormon2 ASI (prolaktin dan oksitosin) dan ASIpun mengalir dengan deras dan berkualitas. Namun meski Ayah wajib memenuhi kebutuhan ibu, bukan berarti Ibu boleh minta berlebihan diluar kemampuan Ayah, ingat dengan cara yang ma'ruf ya, artinya Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya.

Jadi para Ayah harus siap kelak jika ditanya Alloh dan Rasululloh seberapa kuat ikhtiarmu menjamin hak ASI anakmu??

Semua uraian diatas senada dengan apa yg disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat tentang Cara Mendidik Anak Agar Dekat Dengan Alloh (link : https://youtu.be/2gOTr0Zf0AM) yang saya rangkum sebagai berikut :

Pendidikan Setelah lahir surat Al Baqarah 233 :

"Untuk mewujudkan ikhtiar diatas. Ketika bayi dilahirkan berikan makanan yg Alloh langsung berikan pd kedua orang tuanya yg sangat halal yaitu ASI. Dan hendaknya perempuan yg baru melahirkan, konsentrasi utk hanya menyusui anaknya saja, kalo memungkinkan 2 tahun yg sempurna berikan ASI. Ini makanan terhalal pertama yg dianugerahkan oleh Alloh pada seorang ibu untuk anaknya. Ini Masya Alloh, maksimalkan! Ini perintah Al Quran, Jadi kalo ibu ada ASI jangan berikan pada yg lain, anak ibu anak ibu, bukan anak sapi, berikan susu ibunya bukan susu sapi. Berikan ASI, ini yg terbaik. Dan telah Banyak penelitian mengatakan bahwa di balik ASI ada manfaat2 besar.

Yang paling menarik pada suaminya. sedangkan para Ayah yg baru dikaruniai anaknya itu, jangan merepotkan istri utk mengerjakam banyak hal lain lagi SELAIN MENYUSUI SAJA, maka antum yg siapkan pakaiannya, antum yg carikan kebutuhan makanannnya, jd biarkan istri fokus pd keadaannya saja. Perempuan yg baru melahirkan itu kesulitannya luar biasa, sakitnya luar biasa, maka Masyaa Alloh setengaj sakitnya akan hilang ketika melihat bayinya, setengahnya lagi ketika melihat suaminya datang disampingnya memberikan ketenangan, menyiapkan pakaiannya, makanannya."

Nah kan, bukan saya saja yg mengatakan bahwa bahwa AYAH ASI itu berperan utama dalam pemenuhan Hak ASI bayi....karena memang AL Quran yg mengatakan.

Buat para Ayah mari berjuang menjadi Ayah ASI sebagai bentuk iman dan takwa atas perintah Alloh, bukan sekedar pendukung, bukan sekedar kampanye ASI, tapi penuhi dan dakwahkan pada sesamamu!! Semoga keberkahan untukmu, sang penyelamat generasi.

wallahu 'alam.

BUnda Arit_Konselor Laktasi

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...