MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > 5 PEMERIKSAAN KESUBURAN UNTUK MEMPERSIAPKAN KEHAMILAN PADA WANITA

5 PEMERIKSAAN KESUBURAN UNTUK MEMPERSIAPKAN KEHAMILAN PADA WANITA

by. Admin
19 January 2024
5 PEMERIKSAAN KESUBURAN UNTUK MEMPERSIAPKAN KEHAMILAN PADA WANITA

Pentingnya tes kesuburan bagi wanita sebelum merencanakan kehamilan tidak bisa diabaikan dalam perjalanan menuju kehidupan keluarga yang sehat. Tes kesuburan memainkan peran krusial dalam memahami kondisi tubuh dan memastikan bahwa wanita memiliki peluang maksimal untuk hamil dengan sukses. Dengan melibatkan serangkaian pemeriksaan seperti tes ovulasi, pemeriksaan hormon, dan evaluasi fungsi organ reproduksi, tes kesuburan memberikan informasi kritis tentang kesehatan reproduksi wanita. Mengetahui faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk hamil dapat membantu mengidentifikasi masalah potensial sejak dini, membuka peluang untuk intervensi medis atau perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan kesuburan.

Kesadaran akan kondisi kesuburan juga memberikan kesempatan bagi pasangan untuk membuat keputusan yang terinformasi mengenai waktu dan persiapan untuk kehamilan. Informasi hasil tes kesuburan dapat membantu merencanakan kehamilan dengan bijak, meminimalkan risiko komplikasi, dan memberikan dasar yang kuat untuk menjalani peran sebagai orangtua. Oleh karena itu, artikel ini akan menggali lebih dalam tentang pentingnya tes kesuburan bagi wanita, menggarisbawahi betapa signifikannya tes ini dalam membangun fondasi yang kokoh untuk perjalanan kehamilan yang sehat dan bahagia.

Agar dapat hamil, semua organ dalam sistem reproduksi wanita harus dalam keadaan sehat. Ketika salah satu organ tidak bekerja secara optimal, dibutuhkan pemeriksaan kesuburan untuk mengetahui kondisi dan gangguan yang terjadi pada masing-masing organ.

Beberapa metode pemeriksaan kesuburan pada organ reproduksi wanita yang biasanya direkomendasikan adalah:

1. Histerosalfingografi atau HSG

Histerosalfingografi (HSG) menggunakan foto Rontgen untuk mengambil gambar bagian dalam rahim dan tuba falopi. Sebelum prosedur ini dilakukan, terlebih dahulu akan disuntikkan cairan kontras ke dalam rahim.

Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa rahim dan tuba falopi dalam kondisi normal. Selain itu, HSG juga bisa digunakan untuk mengetahui adanya masalah yang mungkin menghambat terjadinya pembuahan, seperti bentuk atau ukuran rahim yang tidak normal atau penyumbatan pada tuba fallopi.

2. USG transvagina

Pemeriksaan kesuburan ini dilakukan dengan mengambil gambar organ reproduksi menggunakan alat USG melalui vagina. Organ yang bisa diketahui kondisinya melalui alat ini adalah rahim, tuba falopi, indung telur, leher rahim, dan vagina.

Selain untuk pemeriksaan kesuburan, tes USG transvagina juga bisa digunakan bagi wanita yang mengalami perdarahan pada vagina tanpa diketahui penyebabnya, kehamilan ektopik, nyeri panggul, serta memeriksa posisi alat kontrasepsi dalam rahim.

Prosedur ini juga dapat membantu mendiagnosis kista, keguguran, gangguan plasenta selama kehamilan, dan konfirmasi kehamilan pada minggu awal.

3. Histeroskopi

Histeroskopi merupakan pemeriksaan kesuburan yang dilakukan menggunakan alat berupa selang kecil dan fleksibel dengan kamera di ujungnya yang dimasukkan ke dalam rahim. Alat ini dapat digunakan untuk melihat kondisi bagian dalam dari rahim dan mengambil contoh jaringan jika dibutuhkan.

Histeroskopi juga dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya pendarahan tidak normal yang dialami rahim saat menstruasi atau setelah menopause. Selain itu, histeroskopi bisa mendeteksi adanya fibroid, polip, atau kelainan bentuk rahim.

4. Laparoskopi

Selain ketiga prosedur di atas, pemeriksaan kesuburan lain yang bisa digunakan adalah laparoskopi. Prosedur ini dijalani dengan memasukkan kamera kecil melalui sayatan kecil yang dibuat di bagian perut.

Laparoskopi berguna untuk melihat seluruh bagian panggul sehingga bisa mengetahui apa penyebab infertilitas, seperti endometriosis, kista ovarium, atau perlengketan yang disebabkan oleh penyakit di ovarium dan tuba falopi. Selain itu, laparoskopi juga bisa digunakan untuk mendiagnosis penyakit radang panggul.

5. Pemeriksaan fungsi ovulasi dan kadar hormon

Fungsi ovulasi dan kadar hormon juga harus diperiksa. Ovulasi adalah fase di dalam siklus menstruasi wanita yang terkait dengan pelepasan sel telur. Pembuahan terjadi jika sel telur ini bertemu dengan sperma selama perjalanannya dari tuba falopi menuju rahim.

Ovulasi dikendalikan oleh berbagai hormon. Untuk mengetahui apakah seorang wanita berovulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:

- Mendeteksi kadar progesteron, yaitu hormon yang mengindikasikan terjadinya ovulasi

- Pemeriksaan kadar hormon LH (luteinizing hormone) yang meningkat sesaat sebelum ovulasi

- Pemeriksaan suhu basal tubuh

- Pemeriksaan hormon tiroid

- Pemeriksaan kadar hormon FSH (Follicle-stimulating hormone)

Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan kesuburan adalah langkah penting yang harus dipertimbangkan oleh setiap wanita sebelum merencanakan kehamilan. Melalui serangkaian tes yang menyeluruh, perempuan dapat memahami kondisi kesehatan reproduksi mereka dan mengidentifikasi potensi masalah dengan cepat. Kesadaran ini memungkinkan mereka untuk mengambil langkah-langkah proaktif, seperti penyesuaian gaya hidup atau intervensi medis, untuk meningkatkan kesuburan dan meminimalkan risiko komplikasi selama kehamilan. Dengan mempersiapkan diri secara menyeluruh melalui pemeriksaan kesuburan, wanita dapat membangun dasar yang solid untuk pengalaman kehamilan yang sehat dan bahagia, memberikan peluang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi serta keberhasilan perjalanan menjadi orangtua.

Salam sayang dari,

Bidanmu Rasa Pacar

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...