MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > MANFAAT OLAHRAGA DALAM MENJAGA FUNGSI REPRODUKSI

MANFAAT OLAHRAGA DALAM MENJAGA FUNGSI REPRODUKSI

by. Admin
17 December 2023
MANFAAT OLAHRAGA DALAM MENJAGA FUNGSI REPRODUKSI

Fungsi reproduksi merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan reproduksi yang baik mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memperoleh keturunan dan mendukung kualitas hidup secara keseluruhan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi adalah olahraga teratur.

Berikut beberapa manfaat olahraga dalam menjaga fungsi reproduksi:

1. Meningkatkan kesuburan pada wanita

Olahraga teratur dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesuburan pada wanita. Penelitian oleh Gudmundsdottir et al. (2021) menemukan bahwa wanita yang rutin berolahraga memiliki peluang kesuburan yang lebih tinggi daripada wanita yang tidak aktif secara fisik.

2. Meningkatkan kualitas sperma pada pria

Tidak hanya wanita, olahraga teratur juga memiliki manfaat pada fungsi reproduksi pria. Penelitian oleh Vaamonde et al. (2019) menunjukkan bahwa pria yang aktif secara fisik memiliki kualitas sperma yang lebih baik dibandingkan dengan pria yang jarang berolahraga. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan metabolisme, yang mendukung produksi sperma yang sehat.

3. Mengurangi risiko gangguan menstruasi

Olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko gangguan menstruasi pada wanita. Penelitian oleh Borg et al. (2022) menemukan bahwa wanita yang berpartisipasi dalam olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi cenderung mengalami siklus menstruasi yang lebih teratur dan kurang mengalami gangguan hormon.

Olahraga / aktifitas ringan :

Tubuh mengeluarkan energi < 3 MET atau < 3,5 kkal/menit. Contoh : jalan santai

Olahraga / aktifitas sedang : tubuh mengeluarkan energi sebesar 3 - 6 MET, setara 3,5 - 7 kkal/menit. Contoh : berjalan cepat, senam, melempar bola basket ke dalam ring

Olahraga / aktifitas berat : tubuh mengeluarkan energi > 6 MET atau > 7 kkal/menit. Contoh : lari dg kecepatan lebih dr 5 mil/jam, berenang, sepak bola, lompat tali.

(MET = Metabolic Equivalent of Task)

4. Meningkatkan keseimbangan hormon

Olahraga teratur berperan dalam mengatur produksi hormon dalam tubuh. Penelitian oleh O`Donovan et al. (2020) menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan produksi hormon serotonin, yang berperan dalam mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Hormon-hormon yang seimbang dalam tubuh memainkan peran penting dalam kesehatan reproduksi secara keseluruhan.

Untuk menjaga kesehatan reproduksi yang optimal, disarankan untuk melakukan olahraga teratur dengan intensitas dan jenis yang sesuai dengan kondisi fisik. Tetap konsisten dalam berolahraga dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan guna mendapatkan panduan yang tepat. Dengan menjaga pola hidup sehat dan aktif, dapat meningkatkan peluang untuk memperoleh kualitas hidup dan kesehatan reproduksi yang baik

Olahraga ringan biasanya melibatkan aktivitas aerobik dengan intensitas rendah hingga sedang. Contohnya termasuk berjalan kaki, bersepeda santai, atau yoga. Aktivitas ini membantu meningkatkan kesehatan jantung dan kebugaran umum tanpa memberikan tekanan berlebih pada tubuh.

Olahraga sedang melibatkan intensitas yang lebih tinggi, memerlukan usaha lebih besar dan dapat meningkatkan denyut jantung secara signifikan. Contohnya termasuk jogging, tenis, atau bersepeda dengan kecepatan tinggi. Aktivitas ini dapat membakar lebih banyak kalori dan meningkatkan kekuatan otot.

Sementara itu, olahraga berat cenderung fokus pada latihan kekuatan dan intensitas tinggi. Ini melibatkan aktivitas seperti angkat beban, lari cepat, atau latihan kardiovaskular intens. Olahraga berat dapat membentuk kekuatan otot, meningkatkan daya tahan, dan mempercepat metabolisme.

Latihan fisik intensitas ringan dapat meningkatkan jumlah cadangan folikel ovarium sehingga lebih tinggi kemungkinan terjadi pematangan sel telur. Latihan fisik intensitas sedang dapat meningkatkan respon dan sensitivitas folikel terhadap FSH dan LH, yaitu hormon yang menstimulasi perkembangan folikel dan terjadinya ovulasi (pengeluaran sel telur), hal inilah yang menyebabkan jumlah folikel matang pada intensitas sedang lebih banyak daripada intensitas ringan dan berat. Sedangkan pada latihan fisik intensitas berat terjadi peningkatan konsentrasi kortisol yang dampaknya terjadi penekanan hormon FSH dan LH, sehingga perkembangan folikel dapat terganggu, bahkan hingga kegagalan terjadinya ovulasi.

Latihan fisik intensitas sedang memiliki efek paling baik bagi kesehatan reproduksi dan intensitas berat memiliki efek paling paling buruk terhadap kesehatan reproduksi. Nah, dengan begitu apabila wanita sedang dalam program kehamilan atau sedang mempersiapkan kehamilan maka dianjurkan untuk menghidari latihan fisik intensitas berat dan sebaiknya melakukan latihan fisik intensitas ringan hingga sedang untuk menjaga kebugaran dan memperbaiki kualitas sel telur.

Durasi yang disarankan 30-60 menit/hari. Penting!, bahwa persepsi tingkat kesulitan olahraga dapat bervariasi.

Source : https://telemed.ihc.id

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...