TIPS ANTI GALAU FOR NEWMOM
Ujian konselor laktasi dan provider kesehatan zaman now itu bukan sekedar mendampingi ibu sukses menyusui, tapi memotivasi para Ibu zaman now agar menjadi ibu yang tangguh.
Semua fasilitas yang serba memudahkan dan tersedia di masa sekarang ini ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi para provider saat ada ibu baru yang berkata, "Bayi saya menyusu terus, ga mau lepas, ke kamar mandi aja nangis kejer, kalo malam juga, ditaruh sebentar nangis." Keluhan seperti ini sering dijumpai baik pada ibu yang ASInya lancar melimpah ataupun yang mengganggap ASInya kurang.
Yang ASInya lancar, dia akan memilih memerah ASInya yang banyak, kemudian memberikannya melalui media pemberi ASI dan digantikan ayah bayi atau nenek bayi, lalu ibu mengambil kesempatan untuk istirahat.
Sementara yang ASInya dianggap kurang, diperah hasilnya sedikit, bisa tergoda memberikan asupan selain ASI dengan media dot oleh ayah bayi atau nenek bayi.
Padahal di masa ini, masa-masa newborn, adalah hal yang normal jika bayi berperilaku begitu, normal jika bayi maunya sama ibunya terus setelah 9 bulan dalam kandungan yang nyaman, di dalam rahim dia terbiasa dikelilingi ketuban, merasa dipelihara, dan diayun. Kemudian dia lahir ke alam dunia yang asing dan harus melepas semua itu. Wajar jika bayi tetap ingin connected dengan ibunya melalui isapan, skin to skin, dan gendongan. Dan semua ini lengkap dalam paket proses menyusui langsung atau direct breastfeeding.
Bayi yang baru lahir atau newborn masih berada dalam proses adaptasi dengan dunia luar. Dia sedang belajar mempertahankan diri di lingkungan barunya. Dengan kata lain, dia sedang melatih survival instingnya. Respon-respon yang dia tunjukkan itu bagian dari nalurinya untuk bertahan di dunia yang masih asing baginya. Menangis, menempel terus, menyusu berjam-jam, itu upayanya mengatasi ketakutannya di situasi yang tidak dia kenal. Yang dia kenal hanya aroma ibunya dan degup jantung sang ibu yang selama ini dia dengar di dalam rahim.
Jadi bunda, selama tak ada tanda dehidrasi, maka biarkan bayi menempel. Susui saja terus, tak perlu asupan tambahan, tak perlu pengganti, ikuti maunya bayi, pun jika itu harus membuat ibu harus kurang tidur, kurang istirahat, lupa makan dan minum. Di sinilah dibutuhkan semangat ibu yang tangguh yang tak menyerah pada fasilitas serba ada tuk menggantikan proses menyusu langsung. Karena ibu, ketangguhanmu berpengaruh pada sosok tangguh yang akan tumbuh dalam pengasuhanmu. Menyusui langsung adalah investasi jangka panjang yang tak kan tergantikan fid dunya wal akhirat.
Nah, bagaimana mengatasi kelelahan sang ibu? Tak mengapa jika sekali-sekali ibu digantikan untuk sekedar istirahat secukupnya, karena memang ibu menyusui membutuhkannya. Di sinilah perlunya kerjasama dari banyak pihak untuk membantu sang ibu mengatasi kelelahannya. Perlu bantuan dan dukungan terutama dari suami dan keluarga terdekat. Jika ibu lelah, ambil alih bayinya. Gendong dan tenangkan sementara ibu istirahat. Atau ambilkan makanan sang ibu jika dia sampai tak sempat mengambil makan dan minum. Gantikan pekerjaan rumahnya. Jangan bebani dengan pekerjaan lain. Biarkan ibu fokus pada bayinya di masa-masa newborn ini. Beri kesempatan ibu membentuk ikatan atau bonding dengan bayinya. Kuatkan dan semangati para ibu agar tidak terburu memberikan asi perah ataupun pengganti ASI dengan alasan direct breastfeeding itu melelahkan. Dorong terus ibu untuk bersabar dalam menjalani prosesnya karena hasil yang didapat kelak terasa seimbang dengan kelelahan yang sudah dijalani.
Nah, apakah bunda termasuk ibu yang merasa kelelahan saat menyusui langsung dan mulai enjoy pake media? Mengalami kendala penyusuan? Yuk, jangan ragu cari solusinya. Datangi konselor laktasi terdekat. Atau bisa mendatangi kelas laktasi yang diadakan Sentra Laktasi Muslimah bersama Papilio Natural Birth Center. Atau juga bisa menghubungi admin kami untuk dihubungkan dengan konselor andalan Papilio.
Tetap semangat dan terus bersabar ya bu. Perjalanan mengupayakan menyusui langsung memang bukan hal yang mudah. Tapi in sya Allah akan ada jalan menuju solusinya.
"Fa innama'al 'usri yusron. Innama'al 'usri yusron."
Sungguh, di setiap kesulitan ada kemudahan. Di setiap kesulitan ada kemudahan.
-admin-
