MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > TIPS PUASA IBU HAMIL DAN MENYUSUI

TIPS PUASA IBU HAMIL DAN MENYUSUI

by. Admin
16 April 2021
TIPS PUASA IBU HAMIL DAN MENYUSUI

By Bunda Arit Widowati, KL

Memasuki Ramadhan, banyak yg bertanya dan konsultasi ke saya bagaimana tips puasa bagi ibu hamil dan menyusui. Pada awalnya saya tidak terpikir untuk menuliskannya karena sudah banyak sekali yang berbagi ilmu dan pengalamannya, tinggal googling maka akan muncul berbagai macam tips yang dimaksud. Tapi karena banyak yang request, baiklah saya coba tuliskan tips ala saya ya, yang sebenarnya juga bisa jadi sama kok dengan tips yang sudah banyak beredar. Dan saya tekankan ini tips versi saya baik dari pengalaman pribadi ataupun sharing dari beberapa sahabat di mana bisa jadi kondisi masing-masing ibu berbeda-beda.

Singkat-singkat aja yak...

PRINSIP DASAR

Puasa selama Ramadhan itu wajib bagi semua muslim, namun semua Ulama SEPAKAT bahwa ada kemudahan (rukhsah) bagi ibu hamil maupun menyusui untuk tidak berpuasa. Yang membedakan menurut pendapat para ulama adalah cara menggantinya, ada yang mewajibkan qadha, fidyah, atau keduanya. Silahkan cari tahu ya dalilnya masing-masing dan mana yang mantap dilaksanakan, tapi balik lagi prinsip dasar di atas, fokus bahwa kita semua SEPAKAT ada RUKHSHAH untuk ibu hamil dan menyusui. Jadi ga perlu baper apalagi debat jika ada yang memutuskan berpuasa ada yang tidak.

TIPS SAHUR DAN BERBUKA

Meskipun ada kemudahan, banyak dari para bumil dan busui yang tetap ingin berpuasa. Alasannya macam-macam, salah duanya tentu karena adanya banyak kebaikan yang didapat dari berpuasa dan indahnya nikmat berbuka. Saya tidak akan membahas banyak mengenai alasan ini, langsung aja kita bahas bagaimana tips selama sahur dan berbuka agar tetap fit selama berpuasa.

1. NIAT, kalo sudah mantap ingin berpuasa, niat adalah modal utama untuk kesuksesan hingga saat berbuka. Sesuai hadist, Segala amalan tergantung pada niatnya.

2. Puasa hanya memindahkan jadwal makan seperti saat tidak berpuasa, jadi kalau mau kuat, Makan tetap harus 3x. Sebagai gambaran bisa dimulai makan pertama saat berbuka, kedua setelah tarawih dan ketiga saat sahur. Yang terberat biasanya malam hari setelah tarawih karena kondisi perut masih kenyang pasca berbuka sehingga malas makan lagi, plus mengantuk dan lelah, apalagi yang sedang menyusui, malam hari saat pelepasan hormon prolaktin berefek ngantuk yang luar biasa bikin ngefly. Untuk mengatasi hal ini, tipsnya adalah berbuka yang ringan saja secukupnya untuj sekedar menghilangkan lapar dan dahaga dan memberi energi unthj beribadah (manis alami, tinggi gizi, dan energi tentu kurma), makan lebih banyak bisa dilanjutkan malam hari setelah tarawih.

Saat sahur pun juga demikian, untuk menghindari rasa malas ketika sahur awali dengan niat sejak mau tidur di malam hari dan pahami benar kemuliaan sahur sebagaimana dijelaskam dalam beberapa hadist shohih, salah satunya :

dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam makanan sahur terdapat barakah”

(Muttafaqun ‘alaih).

Jadi jangan pernah ikhlas deh jika kehilangan barakah ini, karena sahur itu salah satu bentuk sunnah yang insya Alloh bernilai pahala, pembeda juga dengan puasanya ahli kitab, memberi tenaga kita agar mampu beribadah dan bersedekah lebih banyak, dan akhirnya menjadi motivasi selanjutnya untuk terus dimampukan berpuasa. Meski itu hanya seteguk air.

3. Gizi berimbang. Sekarang bukan lagi jamannya empat sehat lima sempurna ya, tapi gizi berimbang.

Apa itu? Saya juga ga akan bahas panjang karena sudah banyak artikel tentang hal ini. Intinya bahwa seimbang itu asupan yang mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, vitamin dan mineral dengan jumlah yang sesuai kebutuhan dan aktifitas ibu yang sedang hamil dan atau menyusui. Perbanyak makan buah dan sayur, dan saya sangat menyarankan makan kurma baik saat berbuka maupun sahur karena kandungan gizinya lengkap dan mampu menjadi sumber tenaga selama berpuasa.

4. Banyak minum air putih, jus, sayur dan atau buah yang banyak mengandung air karena kebutuhan cairan kita bukan hanya dari air putih yang kita minum, tapi dari kandungan air dalam makanan yang kita makan juga. Baiknya hindari minuman mengandung gula, soda, dan kafein. Banyak teori berbeda-beda mengenai jumlah air putih yang harus diminum ibu hamil dan menyusui, tapi yang tepat adalah jumlah yang cukup di mana jika tidak dalam kondisi berpuasa harusnya saat kita haus minum secukupnya karena tubuh secara otomatis akan memberi sinyal jika membutuhkan cairan. Ibu hamil mudah sekali haus, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak cairan daripada ibu hamil karena aktifitas dan frekuensi menyusui sangat mempengaruhi kebutuhan cairan yang ada. Saat berpuasa tentu sinyal ini ga bisa kita penuhi segera, jadi usahakan minum minimal 8x sekitar 2-3lt sehari selama waktu buka hingga sahur. Ada juga yang mengatakan kebutuhan cairan yang tepat adalah 0.03 ml per kg berat badan, karena jumlah air yang berlebihan juga tidak baik untuk kerja organ tubuh kita.

5. Tambahan suplemen herbal. Ketika sahur atau malam hari sebelum tidur bisa kita manfaatkan untuk mengonsumsi suplemen herbal tambahan untuk menambah energi dan vitalitas tubuh seperti madu, habbatussauda, minyak zaitun, ngemil kismis, kacang-kacangan, kurma, dsb.

6. Batasi aktifitas berat. Dengan hamil dan atau menyusui saja sebenarnya aktifitas seorang ibu sudah cukup melelahkan dan membutuhkan energi lebih daripada orang yang tidak hamil/puasa. Karenanya untuk menjaga cadangan makanan/energi dalam tubuh sebaiknya ibu hamil dan menyusui membatasi aktifitasnya dari yang berat, banyak istirahat dan juga relaksasi. Ibu hamil dan menyusui itu wajib bahagia, dah gitu aja ingetnya ya.

YANG TAK TERDUGA

Nah, setelah baca-baca dan mempersiapkan ini itu dengan berbagai tips yang ada, jangan kaget jika ternyata anda sebagai bumil & busui yang berpuasa mengalami ini :

1. Lemess dan badan gemeter. Nah, bisa jadi ini karena pertama kalinya anda berpuasa saat hamil/menyusui, masa penyesuaian, adaptasi, perlu evaluasi, dan jangan paksakan diri jika memang gejala ini makin parah dan mengkhawatirkan. Ingat prinsip dasar di atas, bahwa ada rukhshah untuk tidak melanjutkannya dan perbaiki pola makan minum saat sahur-berbuka berikutnya.

2. Produksi ASI ngedrop/berkurang. Hal ini biasanya terjadi saat awal-awal puasa saja dan ketika siang hingga sore mau berbuka, lama kelamaan akan menyesuaikan. Bagi Ibu bekerja, produksi asi yang ngedrop saat berpuasa harus diganti saat berbuka hingga sahur dengan menambah/istiqomah dengan jadwal pumping karena tetap prinsip produksi asi adalah supply by demand. Puasa tidak mempengaruhi kuantitas dan kualitas asi jika kita bisa memanajemen dengan baik dan istiqomah dengan jadwal yang sudah disiapkan.

3. Susah untuk Istiqomah melawan malas. Nah, ini yang paling berat. Istiqomah dengan jdwal makan dari berbuka hingga sahur itu berat karena puasa Ramadhan dilakukan setiap hari, sedangkan tubuh bumil dan busui sangat tergantung dari cadangan makanan yang ada dalam tubuh. Jika kita tidak istiqomah sehari saja maka akan sangat mempengaruhi perjalanan puasa di hari berikutnya. Soal cadangan makanan ini, insya Alloh tubuh secara otomatis akan mengutamakan asupan untuj janin bagi bumil dan produksi asi bagi busui, namun jika jumlahnya kurang, maka ibunyalah yang akan merasakan efeknya menjadi lemas tak bertenaga. Karenanya, jika kuantitas tak terpenuhi, maka fokuslah pada kualitas makanan yang tinggi kandungan gizi dan mineralnya. I love Kurma ...lagi-lagi kurma ya...

Soal istiqomah ini bisa berbeda-beda perjuangan melawan malas seorang bumil atau busui sesuai kondisinya karena seorang wanita itu ibarat kepala urusan rumah tangga. Seorang bumil/busui anak pertama tentu beda dengan bumil/busui anak kesekian karena selain harus berjuang untuk dirinya dan janin/bayinya, dia masih harus berjuang untuk kebutuhan anak lainnya dan suami, menyiapkan makan berbuka dan sahurnya, membangunkan sahur, menyajikan, dsb. Ketika jam berpuasa pun dia masih harus beraktifitas lain memenuhi kebutuhan anak-anak lainnya yang mungkin masih balita dan belum berpuasa, mulai dari memandikan, menyiapkan makan, bermain dan belajar, pup, pipis, dll. Apalagi kalau jumlahnya enam tanpa bantuan pengasuh lainnya..., eh nah kan jadinya curhat deh.....#abaikan.

PENUTUP

Maaf ya buat yang sudah nyimak, katanya singkat kok jadi panjang. Padahal mungkin masih banyak masukan lain yang belum masuk pada poin diatas. Silahkan monggo ditambahkan sendiri.

Terakhir, tips dari saya ya, kepingin puasanya mudah? Penuh keberkahan? Dan menjalaninya dengan hati tenteram dan bahagia (sumber oksitosin)?

Jangan lupa SEDEKAH! Ada banyak sekali dalil tentang keutamaan sedekah ini, apalagi di bulan Ramadhan, silahkan kejar ilmunya. Salah satunya firman Alloh dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 274 : ”Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”

Tuh kan, Allah telah berjanji bahwa sedekah akan membuat hati menjadi tenang dan tenteram, jauh dari kegelisahan dan penyakit-penyakit kejiwaan. Sedekah juga akan menanamkan semangat kasih sayang dan silaturahmi di antara sesama manusia, pembuka pertolongan Alloh dan berbagai kemudahan lainnya, suami makin perhatian, anak-anak menjadi lebih penurut dan lembut hatinya, penuh cinta, dsb. Sungguh semua itu adalah sumber utama dari hormon oksitosin yang sangat penting bagi bumil dan busui baik saat berpuasa ataupun tidak. Bagi yang berpuasa Insya Alloh makin lancar jaya. Aamiin Ya Robbal'aalamiin.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...