MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > KEMATANGAN IMUNITAS DI AWAL KEHIDUPAN

KEMATANGAN IMUNITAS DI AWAL KEHIDUPAN

by. Admin
19 November 2020
KEMATANGAN IMUNITAS DI AWAL KEHIDUPAN

"The immune system of the fetus and year 1 infancy is actively down regulated to prevent excessive, destructive, and immunological reaction between mother and fetus"

(Sistem kekebalan janin dalam kandungan maupun bayi di tahun pertama diturunkan secara aktif untuk mencegah reaksi berlebihan, destruktif, dan imunologis antara ibu dan janin)

Sederhananya begini..

Sistem imun janin dalam rahim maupun bayi di tahun pertama kehidupan sunnatullohnya dibuat lemah oleh Allah. Namun yang perlu diperhatikan, suatu kelemahan yang kita anggap buruk belumlah tentu buruk. Justru ada kebaikan yang Allah inginkan di sana.

Bagaimana penjelasannya?

Ibu hamil yang lemah, memang kelemahannya itu ada kebaikannya. Jika kelemahan itu kita anggap sebagai kondisi yang negatif, maka jika kita intervensi dengan menguatkan imunnya, justru bisa berujung pada kondisi keguguran atau pertumbuhan janin yang abnormal.

Dari mulai saat pembuahan, seorang istri harus bisa menoleransi sperma suaminya yang bersifat asing. Ketika akhirnya terjadi pembuahan, rahimnya harus dipersiapkan agar toleran terhadap blastokista yang terbentuk. Dan plasenta kemudian akan mensuplai sinyal - sinyal kontrol agar janin ditoleransi oleh ibunya, begitu pula sebaliknya. Ketika bayi kemudian lahir, masih ada bagian ibunya yang beredar dalam tubuh bayi, dan juga sebaliknya. Maka, inilah kelemahan yang memang diinginkan Allah agar bayi dan ibu bersifat toleran satu sama lain.

Itulah mengapa tentara penjagaan dari Allah pada tahap ini memang dibuat belum dewasa atau matang. Seperti sel B yang jumlahnya lumayan banyak pada bayi baru lahir. Walau banyak, namun kemampuannya memproduksi antibodi berbeda dengan orang dewasa. Sifat antibodi yang diproduksinya pun berbeda. Karena memang dia dinonaktifkan. Jika tidak, bisa repot. Tubuhnya akan menolak semua yang baik dari ibunya. Itulah sebabnya bayi membutuhkan suplai antibodi dari ibunya. Kandungan ASI yang berbeda dengan sinyal - sinyal komunikasi berupa TGF beta, IL-10 akan mendewasakan sel T regulator yang akan meresponnya dengan sikap toleransi, bukan menyerang. Ma sya Allah..

Masyarakat sel ini saling bekerja sama walau berbeda mekanisme dan ada yang pro dan anti, dengan kadar yang terukur secara tepat, saling mengontrol agar tidak melampaui batas yang ditetapkan Allah, agar terjadi keseimbangan antara TH 1, 2, 17, sitotoksik, dan T regulator. Maka dengan demikian terciptalah sifat SEIMBANG sesuai sunnatulloh.

Jadi buat para bumil dan busui, Harap bersabar di tengah ujian pengasuhan anak

Sumber:

- dr. Susilorini, Sp. PA. -

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...