MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > Jahe dan Ibu Hamil

Jahe dan Ibu Hamil

by. Admin
13 August 2020
Jahe dan Ibu Hamil

Apakah ada hubungan antara jahe atau ginger dengan ibu hamil?


Ada.

Hubungannya yaitu jahe merupakan salah satu penghilang mual pada ibu hamil.

Pengetahuan dan penelitian tentang hal ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

Namun apakah anda tahu bahwa ada satu keutamaan lain dari jahe?

Ternyata minuman jahe adalah salah satu menu minuman yang tersedia di surga!

"Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman), yang campurannya adalah jahe." – (QS.76:17)

Apa yang bisa disimpulkan dari ayat tersebut?

Bila kita mengimani firman Allah, maka kita akan yakin bahwa jahe sangat sehat, bermanfaat dan tidak berisiko termasuk untuk bumil. Karena, bagaimana bisa berisiko bila itu adalah menu minuman yang tersedia di surga?

Akar jahe bisa untuk mengobati gangguan pencernaan, mual, hingga flu, nyeri menelan hingga untuk kesehatan liver/hati. Plus bisa mengobati cacingan. Dan ternyata bisa untuk mengurangi nyeri haid juga. Bahkan sebuah rumah sakit menginstruksikan pemberian wedang jahe untuk pasien pasca operasi. Di kebiasaan saudara kita Tionghoa pasca melahirkan adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung bumbu jahe.


Kandungan jahe yang berfungsi sebagai antiemetik (anti muntah / mengatasi mual dan muntah) adalah senyawa gingerol dan shogaol. Senyawa ini paling banyak didapat pada jenis jahe merah (jahe kampung/jahe sunti). Senyawa gingerol dan shogaol bekerja melalui serotonin antagonis pada usus.


Penelitian utk emesis ibu hamil, minimal diberikan 400mg.

Untuk mencegah CINV (chemo induce nausea and vomiting) butuh 1 sd 2 gram. Kira-kira dibuat menjadi kapsul ukuran terbesar.

Kekuatannya lebih tinggi dari dosis terapi primperan. Tapi masih kalah dibandingkan ondansetron.

Penelitian terhadap gingerol dan shogaol dikombinasikan dengan Vit B6, mendapatkan hasil anti emetik pada ibu hamil yang lebih baik. Proses ektraksi paling baik adalah dengan etanol. Jika diekstrak dengan gula, maka efektifitas antimuntah gingerol dan shogaolnya justru menurun.

Untuk itu jika mau memakai jahe segar, dianjurkan:

1. Pilih jahe merah (semakin pedas, gingerol shogaol semakin tinggi kadarnya).

2. Tidak dianjurkan mencampur dengan gula, karena menurunkan keefektifannya.

3. Jahe kering segar, cukup dikupas kulit arinya, bisa digigit-gigit seperti permen. Rasanya, pedas.

Sumber:

Holy Botany, Some Plants of the Qu'ran and the Bible

Overview and Recent Research American Center

Damascus, Syria 31 January 2000

Lytton John Musselman Mary Payne Hogan Professor of Botany Old Dominion University

dr. Suryo Bawono, SpOG.

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...