MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > ASI DAN MENYUSUI, PARENTING DASAR YANG TERLUPAKAN

ASI DAN MENYUSUI, PARENTING DASAR YANG TERLUPAKAN

by. Admin
04 September 2017
ASI DAN MENYUSUI, PARENTING DASAR YANG TERLUPAKAN

ASI dan Menyusui sangat erat kaitannya dgn parenting, bahkan yg paling dasar dan awal, namun banyak dari kita yg masih mengabaikannya.

Dalam Al Quran sural Al Baqarah 233 jelas Alloh berfirman bahwa masa penyusuan yg sempurna adalah 2 tahun. Ada apakah dgn angka 2 tahun ini?

Dalam ilmu parenting, usia 0-2tahun adalah masa attachment, yaitu masa-masa dimana semua kontak antara ibu dan bayi berproses menumbuhkan perasaan cinta.

Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh J. Bowlby tahun 1958 untuk menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan anak. Kebanyakan ahli psikologi perkembangan mempercayai bahwa attachment pada bayi merupakan dasar utama bagi pembentukan kehidupan sosial anak di kemudian hari. Menurut J. Bowlby, pentingnya attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu katerikatan.

Dalam ilmu laktasi, seorang bayi yg baru lahir dapat mengenali ibunya dari bau, suara dan kontak fisik dgnnya. Dalam proses IMD, sesaat ketika seorang bayi lahir dlm kondisi sehat dan diletakkan diperut ibunya, dia akan merangkak sendiri ke dada ibunya, memijat puting ibu dgn tangannya, membuka mulutnya dgn lebar dan mulai menyusu. Bayi juga sangat mnyukai kolostrum karena memiliki aroma yg sama dgn aroma air ketuban ibunya.

Kemudian bayi akan selalu menginginkan bersama dgn ibunya, jika dipisahkan dia akan menunjukkan respon stress dgn reaksi tangisan yg kuat. Yang diinginkannya hanyalah digendong sepanjang hari, menyusu sesering dan semaunya, serta selalu berada kontak fisik dgn ibunya.

Dalam sebuah penelitian, bayi mamalia yg diasuh ibunya dgn cara digendong, memiliki perbandingan komposisi protein dan lemak yg lebih rendah daripada bayi mamalia yg diasuh ibunya dgn cara lain seperti bersarang (kelinci) dan mengikuti dibelakang induknya (kambing). Lihat gambar ya.

Kandungan Lemak dan protein rendah ini membuat bayi menjadi mudah lapar dan menumbuhkan perilaku bayi yg selalu ingin berada dekat dengan ibunya (gendong) dan menyusu sesering mungkin. Sebaliknya pada hewan lain ketika baru memiliki bayi dapat meninggalkan bayinya dlm waktu yg cukup lama karena tidak mudah lapar setelah menyusu. Ah jadi lega karena saya tak perlu lg merasa sedih ketika melihat induk kucing meninggalkan bayi2nya cukup lama utk mencari makan. Masya Alloh...

Hal ini juga menunjukkan bahwa produksi ASI tak hanya bekerja dgn rumus supply by demand, tapi juga karena dipengaruhi oleh perbandingan fisiologi dr komposisi ASI. Bayi yang digendong dan lebih banyak kontak fisik dgn ibunya akan lebih sering menyusu.

Berbagai kontak yg terbentuk ketika bayi menyusu tsb, baik gendong, tatap muka, sentuhan, kenyotan, skin to skin dan kontak fisik lainnya selain memberikan berbagai manfaat kesehatan utk ibu dan bayi juga dapat menghasilkan perkembangan yang kontinyu yang menumbuhkan kewaspadaan dan menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi kasih sayang yg lebih mudah terfasilitasi.

Semua hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan respon keibuan dan attachment yg nyaman dan aman antara ibu dan bayi.

Belum lagi jika kita bicara ttg peran hormon2 yg keluar saat proses menyusui, ada prolaktin, oksitosin dan cholecystokinin. Terutama oksitosin atau hormon cinta yang perannya sangat terkait dgn pertumbuhan kasih sayang keibuan pada manusia yg tentu saja dampak besarnya akan mengurangi resiko terjadinya bayi dianiaya, dilecehkan atau ditelantarkan oleh ibunya.

Di USA, kematian karena penyiksaan meningkat 70% pada bayi yg tidak pernah disusui.

Di Australi, resiko pelecehan oleh ibu atau penelantaran anak meningkat 380% pada bayi yg disusui kurang dari 4 bulan.

(Note dari saya penelitian ini bisa jd karena tak adanya peran ajaran agama juga sih).

Kembali pada alinea awal diatas, Kesimpulannya jelas bahwa dalam Al Qur'an masa penyusuan adalah 2 tahun jika ingin menyempurnakan, dalam ilmu parenting masa 0-2 tahun adalah masa attachment yang akan menentukan bagaimana kehidupan sosial psikologi anak ketika dewasa dan dalam ilmu laktasi selama proses menyusui berlangsung, maka proses attachment akan terus berlangsung.

Jadi masihkah Ayah Bunda berpikir bahwa ASI dan menyusui hanyalah sekedar proses memberi makan bayi?? Thanks a lot to Dr Karleen Gribble dan Ustad Miftahul Jinan atas share ilmunya.

-Salam Cinta ASI-

Arit Widowati.

Read other articles & publications:
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...
TES DNA FRAGMENTASI
Tes DNA fragmentasi merupakan salah satu ...
TES KRIPTORKIDISME UNTUK PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA
Tes kriptorkidisme memegang peran penting ...