MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > DONOR ASI TIDAK SAMA DENGAN DONOR DARAH

DONOR ASI TIDAK SAMA DENGAN DONOR DARAH

by. Admin
03 August 2017
DONOR ASI TIDAK SAMA DENGAN DONOR DARAH

Dari Emma Kwasnica, tentang DONOR ASI and peneybaran penyakit. (seorang Pakar ASI Internasional)

"Saya prihatin bahwa tampaknya banyak orang disini yang menganggap bahwa tidak ada perbedaan antara ASI dan darah. ASI adalah makanan yang melewati sistem pencernaan, sedang Darah tidak. Selanjutnya, ASI bukanlah sebuah cairan , sebagaimana darah manusia dan cairan tubuh lainnya –seperti cairan air mani dan cairan vagina. Menerima sebuah transfusi darah dan menerima donor ASI benar-benar tidak bisa dibandingkan. Aku benar-benar merasa hal itu adalah sebuah kesalahan besar dalam protokol Bank ASI dan disusun berdasarkan pada system operasi Bank darah.

Jika seseorang menerima darah yang terinfeksi hepatitis ke dalam aliran darah mereka (yaitu transfusi), mereka kemudian akan memiliki virus hepatitis dalam tubuh mereka. Kebetulan, CDC menyarankan wanita yang positif terinfeksi hepatitis B dan hepatitis C untuk tetap menyusui bayi mereka sendiri. Hal ini karena virus hepatitis tidak melekat pada ASI (ya, bahkan dalam kasus seseorang yang positif terkena penyakit ini). Dengan kata lain, jika Anda menerima ASI dari seorang wanita yang hepatitis B atau C-positif, kemungkinan bayi Anda tertular virus dari ASI adalah hampir nihil (transmisi hepatitis B & C menjadi mungkin, tentu saja, hanya jika beberapa darah dari si pendonor masuk ke ASI – sebagai contoh ini bisa terjadi dalam kasus putting retak, puting berdarah- karena hal itu juga mengapa dianjurkan, di seluruh dunia, Janganlah seseorang menyumbangkan ASinya kecuali mereka memiliki payudara yang sempurna/ putting sehat, yaitu, tidak ada lesi atau retak pada payudara mereka atau puting susu).

Perlu diketahui juga bahwa pada perempuan yang terinfeksi HIV, virus tsb tidak terdapat dalam ASInya, padahal selalu ada dalam darahnya (sekitar 30% dari wanita yang terinfeksi HIV ,terdapat virus dalam ASInya dan pada waktu tertentu saja). Ya, ASI dibuat dari darah ibu, tetapi kebanyakan penyakit TIDAK melekat pada ASI (hep. B & C menjadi kasus inti, herpes dan sifilis juga TIDAK melekat pada ASI). Jadi, Jika CDC menyarankan wanita yang positif hepatitis B dan hepatitis C positif tetap untuk menyusui bayi mereka sendiri, bank darah, bagaimanapun, tidak akan menerima darah dari ibu-ibu ini untuk di donorkan. Bagaimana menjelaskan perbedaan ini, apakah darah dan ASI sama dalam hal penularan penyakit? Jawaban: tidak.

Sedangkan untuk pasteurisasi atau flash-heating ASI di rumah (lihat: & Http://www.youtube.com/watch?v=NNw1odieIoI untuk info tentang cara untuk melakukan ini di rumah), memang benar bahwa hanya virus HIV yg telah terbukti dinonaktifkan oleh teknologi sederhana berupa pasteurisasi kilat. Namun, saya ingin mengajak untuk membaca dengan teliti studi lain dari tahun 2007, berjudul "efek antimikroba dan antivirus pada pasteurisasi suhu tinggi waktu singkat (HTST) diterapkan pada susu manusia" (yang abstrak untuk yang di sini: http://www .ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17661617).

Dalam studi tertentu, semua lipid-encapsulated virus dan yg sejenisnya (jadi, HIV, HTLV, Hepatitis B, Hepatitis C, CMV dan EBV) hancur dalam hitungan beberapa detik (3-4 detik) setelah mencapai suhu panas 72 derajat. Kita tahu bahwa suhu puncak rata-rata yang yg dicapai dalam pateurisasi kilat susu dengan bentuk berteknologi rendah (alias flash-heating) adalah 72,9 derajat. Oleh karena itu tidak perlu selisih yg besar untuk bisa membunuh virus yang sama dengan metode flash-heating. Penelitian lebih lanjut dalam hal ini diperlukan.

Dan terakhir, pada personal yg tidak memiliki pasangan tetap, kita semua berisiko untuk ini. Saya ingin mengingatkan semua untuk memeriksakan sendiri, karena tidak hanya para wanita yg berpotensi donor yang memiliki mitra yang tidur di sekitarnya. Itu bisa terjadi pada * salah satu dari kami *, jadi saya hanya merasa memiliki kewajiban moral yang tinggi dalam pernyataan tersebut, yang benar-benar harus saya hilangkan. Tidak ada yang kebal. Dan karena itu, setiap bayi menghadapi risiko, dan kita SEMUA perlu khawatir dalam hal ini-untuk SEMUA bayi! "

=======================================================================

From Emma Kwasnica, on donor breastmilk and disease

"I am concerned that there appears to be no difference for many here between breastmilk and blood. Breastmilk is a food which passes through the digestive system; blood is not. Furthermore, breastmilk is not considered a biohazard, as are human blood and other bodily fluids -like semen and vaginal fluid. Receiving a blood transfusion and receiving donor milk really cannot be compared. I actually feel it was a huge mistake for the milk banks' protocol and set-up to be based on the way blood banks operate.

If someone receives hepatitis-infected blood into their blood stream (i.e. transfusion), they will then have the hepatitis virus in their body. Incidentally, the CDC advises women who are hepatitis B and hepatitis C positive to breastfeed their own infants. This is because the hepatitis virus is not inherent to breastmilk (yes, even in the case of someone who is positive for the disease). In other words, if you receive breastmilk from a woman who is hepatitis B or C-positive, the chance of your baby contracting the virus from the breastmilk is virtually nil (hepatitis B & C transmission being possible, of course, only if some of the donor's blood got into her milk - this could occur in the case of cracked, bleeding nipples, for example - it is also why it is recommended, across the board, for no one to donate milk unless they have complete breast/nipple health, i.e., no lesions or cracks on their breasts or nipples).

Please also note that an HIV-infected women does not necessarily have the virus present in her milk, whereas it is always present in her blood (about 30% of HIV-infected women have the virus present in their milk at a given time). Yes, breastmilk is made from the mother’s blood, but most diseases are NOT inherent to breastmilk (hep. B & C being a case in point; herpes and syphilis are also NOT inherent to bm). So, while the CDC advises women who are hepatitis B and hepatitis C positive to breastfeed their own infants, blood banks, however, would not accept these mothers’ blood for donation. How does one explain this difference, if blood and breastmilk are the same in terms of disease transmission? Answer: they are not.

As for pasteurizing or flash-heating the milk at home (see: http://www.hciproject.org/sites/default/files/How%20you%20can%20safely%20heat%20treat%20breast%20milk_English_0.pdf & http://www.youtube.com/watch?v=NNw1odieIoI for info on how to do this at home), it is true that the only virus to have been shown to be deactivated by the low-tech form of flash pasteurization is HIV. However, I would like to encourage people to peruse another study from 2007, entitled “Antimicrobial and antiviral effect of high-temperature short-time (HTST) pasteurization applied to human milk” (the abstract for which is here: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17661617).

In this particular study, all lipid-encapsulated viruses and their markers (so, HIV, HTLV, Hepatitis B, Hepatitis C, CMV and EBV) were destroyed in a matter of a few seconds (3-4 seconds) upon reaching 72-degree temperature heat. We know that the average peak temperature that the milk reaches with the low-tech form of flash pasteurization (aka flash-heating) is 72.9 degrees. It is therefore no giant leap to suppose the same viral kill could occur with the flash-heating method. Further research is needed.

And lastly, on the topic of not having monogamous partners, we are ALL at risk for this. I’d like to remind everyone to check themselves, as it is not only the potential donor women who have partners who sleep around on them. It could happen to *any one of us*, so I suppose I just get a sense of a moral high ground in such statements, which really ought to disappear. No one is immune. And therefore, everyone’s babies are at risk, and we should ALL be worried in this instance –for ALL babies!"

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...