MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > APAKAH JANIN DAPAT MENDENGAR?

APAKAH JANIN DAPAT MENDENGAR?

by. Admin
03 June 2021
APAKAH JANIN DAPAT MENDENGAR?

Orang sering bertanya-tanya apakah janin bisa mendengar saat di dalam kandungan. Banyak calon orang tua akan berbicara atau memainkan musik untuk janin yang sedang tumbuh dalam rahim.

Bukti menunjukkan bahwa sistem pendengaran mulai terbentuk pada minggu ke-18 kehamilan dan terus berkembang sampai bayi berusia antara 5 dan 6 bulan.

Segala sesuatu yang didengar janin akan berkontribusi pada proses ini. Pada artikel ini, kita melihat apa yang dapat didengar janin pada berbagai tahap perkembangan.

*Pendengaran janin pada setiap tahap perkembangan*

Janin akan mengembangkan kemampuan mendengar selama dalam kandungan.
Meskipun ukurannya sebesar biji kacang, embrio akan mulai mengembangkan telinga selama bulan ke-2 kehamilan. Telinga dimulai sebagai lipatan kecil kulit di sisi kepala. Setelah minggu ke-8, embrio menjadi janin.

Menurut Mayo Clinic, telinga mulai menonjol keluar dari kepala pada usia 18 minggu, dan janin mungkin sudah bisa mendengar. Pada tahap ini, otak mulai menentukan area yang akan mengatur bau, rasa, penglihatan, sentuhan, dan suara.

Pada usia kehamilan 22 hingga 24 minggu, janin akan seukuran mangga dan mulai mendengar suara-suara berfrekuensi rendah dari luar rahim.

Saat janin tumbuh dan indera pendengaran mulai berkembang, janin akan dapat membedakan suara dalam jumlah yang semakin banyak.

Penelitian menunjukkan bahwa waktu paling vital untuk perkembangan pendengaran adalah antara 25 minggu kehamilan dan usia 5 hingga 6 bulan.

Pada saat bayi mencapai usia 6 bulan, mereka akan dapat memalingkan mata atau kepalanya ke arah sumber suara.

*Bisakah janin membedakan suara?*

Pada awalnya, janin tidak dapat membedakan suara. Janin mulai merespons suara antara 22 dan 24 minggu tetapi hanya dapat mendengar frekuensi rendah, seperti gonggongan anjing atau mesin pemotong rumput.

Ketika sistem pendengaran dan otak terus berkembang, kisaran ini meningkat. Pada akhir kehamilan, janin dapat mendengar suara dan membedakannya.

*Apakah suara bising buruk bagi janin?*

Banyak orang bertanya-tanya apakah aman untuk menghadiri konser yang ramai atau bekerja dalam pekerjaan yang bising saat hamil. Meskipun kadang-kadang mendengar suara keras sepertinya tidak berbahaya, penelitian telah menemukan bahwa paparan suara keras yang terlalu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada bayi.

Contoh pekerjaan yang bising termasuk pekerjaan yang melibatkan orang yang bekerja di dekat:

- musik keras
- kerumunan orang banyak
- sirene
- truk
- pesawat terbang
- mesin
- senjata

Menurut Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, para peneliti tidak yakin berapa tingkat kebisingan yang aman untuk janin yang sedang berkembang.

Namun, dengan mempertimbangkan bagaimana suara merambat ke seluruh tubuh, mereka merekomendasikan agar wanita hamil sebisa mungkin menghindari situasi yang sangat ramai yang lebih keras dari 115 desibel contohnya suara sekeras gergaji mesin.

*Bisakah janin mendengar musik?*

Janin dapat memperoleh manfaat dari mendengar ucapan dan musik.
Suara-suara yang didengar janin dari sekitar minggu ke-23 kehamilan sangat penting untuk pendengaran mereka di masa depan. Tapi bagi muslim, musik perlu kita skip, ganti dengan murottal Qur'an.

Bagian-bagian tertentu dari sistem pendengaran membutuhkan suara-suara ini untuk berkembang dengan baik. Karena itu, sebagian para ilmuwan merekomendasikan untuk memaparkan janin pada suara-suara yang baik.

Banyak orang percaya bahwa memainkan musik klasik untuk janin yang sedang tumbuh akan membantu perkembangan otak dan meningkatkan IQ, tetapi hanya ada sedikit bukti yang mendukung klaim ini dan itu tidak bisa menjadi dasar kuat bagi muslim untuk mengandalkan musik bagi perkembangan seorang anak.

*Seperti apa suara di dalam rahim?*

Suara di dalam rahim itu ramai. Saat sistem pendengaran janin berkembang, ia akan menghadapi semua jenis suara dari dalam tubuh wanita. Termasuk detak jantung, serta suara aliran darah dan sistem pencernaan.

Sekitar minggu ke-23 kehamilan, janin juga sudah bisa mendengar suara-suara dari luar kandungan. Seperti suara manusia dan lainnya. Saat janin berkembang, semua suara akan menjadi lebih keras dan lebih dapat dibedakan.

Cairan ketuban yang mengelilingi bayi di dalam rahim dan jaringan tubuh ibu yang melingkupinya membuat suara dari luar tubuh teredam.

*Ringkasan*

Telinga janin mulai berkembang relatif awal pada kehamilan. Namun, pendengaran tidak berkembang sampai sistem pendengaran, otak, dan saluran tertentu mulai terbentuk, yang biasanya terjadi antara minggu ke 22 dan 24.

Sistem pendengaran membutuhkan stimulasi melalui ucapan dan suara lainnya untuk tumbuh dengan baik. Dengan demikian, janin akan dapat mendengar lebih banyak lagi.

Pendengaran bayi terus berkembang setelah lahir, sampai sekitar usia 5 atau 6 bulan.

Sedangkan untuk keluarga muslim, kita pasti tahu apa yang terbaik untuk didengar janin. Ya, itu adalah pembacaan Al-Qur'an dan dzikrullah. Tentu saja, niatkan membaca Al-Qur'an dan dzikir bukan sekedar untuk kepentingan janin. Tapi luruskan niat hanya untuk Allah. Lakukan itu sebagai amal baik dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Sedangkan untuk janin, memperdengarkan Qur'an dan kalimat-kalimat yang baik merupakan bagian dari pola asuh paling dini. Keluarga muslim perlu mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak mereka sejak awal kehidupan mereka di dalam rahim ibu. Jadikan suara pertama yang bisa didengar bayi adalah Al-Qur'an. Ini adalah cara parenting islami. Untuk membuat janin mendengar Al-Qur'an, bukan musik klasik.

Semoga Allah menerima niat dan amal ibadah kita.

Barokallohu fiikum jami'an

Sumber :
1. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324464#summary
2. Embryonic and fetal development. (2018).
https://www.scdhec.gov/sites/default/files/Library/ML-017049.pdf
3. Fetal development: The 2nd trimester. (2017).
https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/fetal-development/art-20046151
4. Graven, S. N., & Browne, J. V. (2008). Auditory development in the fetus and infant [Abstract].
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1527336908001347
5. Graven, S. N., & Browne, J. V. (2008). Sensory development in the fetus, neonate, and infant: introduction and overview [Abstract].
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1527336908001311
6. Hepper, P. (2005). Unravelling our beginnings.
https://thepsychologist.bps.org.uk/volume-18/edition-8/unravelling-our-beginnings
7. Reproductive health and the workplace. (2017).
https://www.cdc.gov/niosh/topics/repro/noise.html
8. Selander, J., et al. (2016). Maternal occupational exposure to noise during pregnancy and hearing dysfunction in children: A nationwide prospective cohort study in Sweden.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4892921/

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...