MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > ASI RENDAH KALSIUM, tapi...

ASI RENDAH KALSIUM, tapi...

by. Admin
26 April 2021
ASI RENDAH KALSIUM, tapi...

Bicara tentang susu sapi, yang sering kita temui adalah pendapat bahwa susu sapi itu tinggi kalsiumnya, bisa menguatkan tulang, sedangkan kandungan ASI itu rendah kalsiumnya. Dalam hal ini kita bicara tentang pemberiannya pada bayi masa persusuan usia 0-2 tahun. Banyak orangtua yang bertanya jika sudah setahun, apakah perlu diberi susu sapi sebagai tambahan selain ASI karena khawatir kurang. Nah, sebenarnya bagaimanakah peran kalsium dalam ASI dan susu sapi ketika masuk ke dalam sistem pencernaan bayi kita?

Sedikit share dari yang Bunda Arit baca dan pahami?, jika dilihat dalam tabel yang terlampir (diambil dari buku Mengenal ASI Eksklusif karangan dr.Utami Rusli, Sp.A), kadar mineral berupa kalsium dan fosfor dalam susu sapi memang jauh lebih tinggi dibandingkan ASI. Akan tetapi, walaupun kadar kalsium dalam susu sapi lebih tinggi, ternyata sedikit yang bisa diserap oleh sistem pencernaan bayi. Salah satunya disebabkan adanya kadar fosfor yang tinggi yang menjadi penghambat penyerapan tersebut. Kalsium ASI memang lebih rendah, tapi tingkat penyerapannya lebih besar karena jumlah fosfornya juga rendah atau sudah dipersiapkan Alloh dengan jumlah yang mencukupi (seimbang) dengan jumlah kalsium dalam ASI.

Faktor lain yang mendukung penyerapan kalsium dalam ASI menjadi maksimal adalah peran kandungan karbohidrat dalam ASI berupa laktosa yang kadarnya paling tinggi dibandingkan susu mamalia lain (7%). Laktosa mudah diurai menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim laktase yang sudah ada dalam mukosa saluran pencernaan sejak lahir. Tambahan juga, Laktosa mempunyai manfaat lain, yaitu merangsang pertumbuhan laktobacillus bifidus yang dikenal sebagai bakteri ”baik” di dalam saluran pencernaan manusia.

?

Nah, apa yg terjadi jika penyerapan kalsium dalam tubuh bayi kurang? Kalsium dalam tubuh bayi mempunyai fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah, sehingga bayi yang kekurangan kadar kalsium (hipokalsemi) beresiko mengalami kejang otot.

Faktanya, kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih banyak ditemukan pada bayi yang mendapat susu formula dibandingkan bayi yang mendapat ASI.

Subhanallaah...?

?

Maka, masihkah kita percaya dengan iklan sufor? Mari kita ubah cara pandang kita. Jangan hanya berpikir berapa banyak yang masuk kedalam tubuh anak kita, tapi berpikirlah berapa banyak yang dapat diserap oleh pencernaan anak kita, karena itu akan menjadi alasan kita memilih mana yang paling tepat untuk kita berikan kepada buah hati. Yuk hadapi Mitos dgn Fakta dan Hadapi Fakta dengan Ilmu.

Jika masih galau, balik aja ke syariat. Cukup sami'na wa atho'na dengan perintah Alloh memberikan ASI sesuai hak bayi di 2 tahun awal kehidupannya. Semua ciptaanNya sudah tertakar sesuai kebutuhannya.

Semoga bermanfaat.

- Bunda Arit Widowati, Konselor Laktasi Papilio NBC -

Read other articles & publications:
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...
TES DNA FRAGMENTASI
Tes DNA fragmentasi merupakan salah satu ...
TES KRIPTORKIDISME UNTUK PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA
Tes kriptorkidisme memegang peran penting ...