MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > Kehamilan dan Covid-19, Yang Perlu Anda Ketahui

Kehamilan dan Covid-19, Yang Perlu Anda Ketahui

by. Admin
18 June 2020
Kehamilan dan Covid-19, Yang Perlu Anda Ketahui

Hamil di tengah kondisi wabah bisa dimengerti jika menimbulkan kekhawatiran bagi para ibu tentang Covid19. Ini membutuhkan persiapan yang matang agar para ibu bisa menjalani proses kehamilan dengan tenang.

Kehamilan sendiri mudah sekali menimbulkan stres di kalangan ibu, lebih luar biasa lagi jika mengingat COVID-19 telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, membawa dampak besar di setiap lini kehidupan.

Virus corona yang beredar hari ini diketahui hanya menular antar manusia, menurut pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, M.D., sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security. Para ilmuwan masih terus berusaha mempelajarinya.

Mereka masih berusaha mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana virus ini berdampak pada kehamilan. Berikut ini beberapa hal yang perlu kita ketahui sekarang :

?Wanita hamil berada dalam kondisi immunocompromised dan karenanya lebih rentan terhadap komplikasi infeksi pernafasan seperti coronavirus, jadi para ahli merekomendasikan untuk melakukan yang terbaik untuk mengikuti tindakan pencegahan seperti senantiasa menjaga kebersihan tangan setiap saat.

?Sebuah penelitian kecil terhadap sembilan wanita hamil di Wuhan, Cina yang positif COVID-19 tidak ditemukan bukti adanya virus dalam ASI, darah tali pusat ataupun cairan ketuban.

?Pada bulan Mei lalu, penelitian kecil terhadap 46 wanita hamil dengan gejala COVID-19 yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology menemukan bahwa sebagian besar memiliki kasus ringan, tetapi beberapa mengalami masalah pernapasan.

?Sebuah studi retrospektif kecil yang diterbitkan dalam The Lancet meninjau hasil kebidanan dan neonatal dari tujuh wanita hamil di sebuah rumah sakit di Wuhan yang terinfeksi COVID-19 pada trimester terakhir. Hasil untuk ketujuh ibu itu baik; tidak ada yang dirawat di perawatan intensif dan semuanya kemudian bisa keluar dari rumah sakit.

?Sebuah penelitian kecil terhadap 43 wanita hamil di New York terkonfirmasi COVID-19 yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology pada bulan April menemukan bahwa tidak seperti pada SARS dan H1N1, para ibu hamil tampaknya tidak mengalami kondisi yang lebih parah dibandingkan dengan penderita umum.

?Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine mengamati data pengujian dari wanita hamil yang melahirkan antara 22 Maret dan 4 April di Rumah Sakit New York – Presbyterian Allen dan Pusat Medis Irving Universitas Columbia di New York. Meskipun penelitian ini kecil, dengan fokus hanya pada 215 calon ibu, 88 persen perempuan yang dites positif COVID-19 tidak menunjukkan gejala apa pun.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA pada akhir Mei menganalisis data pengujian dari 782 wanita hamil yang dirawat di tiga rumah sakit Yale New Haven di Connecticut. Di antara wanita-wanita itu, 12 orang (1,5 persen) dinyatakan positif untuk SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19. Di seluruh wanita, 30 (3,9 persen) dites positif untuk SARS-CoV-2 dan 22 (73,3 persen) dari mereka yang tidak memiliki gejala. Delapan dari 14 wanita dengan gejala (47 persen) dinyatakan positif. Secara keseluruhan, 22 (2,9 persen) pasien tanpa gejala dinyatakan positif. Berdasarkan temuan, para peneliti menyimpulkan bahwa tingkat COVID-19 di antara wanita hamil cukup rendah.

Sebuah surat penelitian yang diterbitkan dalam Infection Control & Hospital Epidemiology menganalisis data kesehatan elektronik wanita yang melahirkan di empat rumah sakit yang berafiliasi dengan Mass General Brigham Health dari pertengahan April hingga awal Mei untuk hasil tes COVID-19. Ditemukan bahwa 7,9 persen wanita hamil dengan gejala seperti COVID dan 1,5 persen wanita hamil tanpa gejala dinyatakan positif COVID-19 di empat rumah sakit Boston.

Karena masih banyak yang belum diketahui tentang dampak virus korona pada wanita hamil, penting bagi bumil untuk tetap patuuh pada prosedur penjagaan kesehatan seperti physical distancing.

Meskipun demikian, semua wanita hamil berhak menerima persalinan yang aman dengan intervensi minimum baik mereka dikonfirmasi positif COVID-19 atau tidak. Kami menyarankan ibu hamil untuk mencari penyedia jasa layanan persalinan terlebih dahulu dan memastikan mereka mendapatkan layanan yang nyaman dan aman dengan panduan sebagai berikut :

    1.Penyedia layanan kesehatan harus menghormati dan menghargai birth plan pasien mereka, menggunakan cara yang baik dalam mempraktikkan persalinan yang syar'i dan alami berdasarkan pada ajaran Al-Qur'an.

    2.Penyedia layanan kesehatan harus selalu update informasi terbaru tentang COVID-19 untuk memberikan informasi yang lengkap kepada pasien (informed consent)

    3.Ibu hamil harus memiliki kebebasan melaksanakan birth plan mereka.

    4.Teknik non-medis yang alami seperti pijatan dan mandi air lebih didahulukan daripada intervensi medis untuk membantu manajemen nyeri selama persalinan.

    5.Selama persalinan, ibu bebas memilih posisi apa pun yang paling nyaman.

    6.Dalam kondisi persalinan yang sehat dan normal, nakes harus mendukung inisiasi menyusui dini (IMD) dengan pedoman berikut: kontak kulit ke kulit segera setelah melahirkan untuk minimum satu jam dan perlekatan awal tidak lebih dari satu jam. Maka ibu harus didukung untuk menyusui eksklusif yang bermanfaat bagi sistem kekebalan bayi untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup di antara bayi baru lahir. Inisiasi menyusui dini telah terbukti menurunkan kematian neonatal dan secara substansial memiliki manfaat lebih besar daripada risiko potensial penularan COVID-19.

    7.Jika seorang ibu terbukti positif Covid19 atau tidak, ibu harus selalu didukung untuk proses menyusui yang aman dan nyaman, meningkatkan kontak kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi, dan perawatan di dalam satu ruangan. Berbagai bukti menunjukkan menyusui mengurangi angka kematian neonatus dan memberikan kekebalan jangka panjang. Ibu harus dirawat dalam layanan berkualitas baik termasuk pemeriksaan antenatal dan intrapartum untuk menghindari risiko perdarahan dan untuk mencegah sindrom baby blues.

Semoga Allah ‘azza wa jalla senantiasa merahmati, memberkahi, dan melindungi kita semua di manapun kita berada. Aamiin Ya Robbal’aalamiin.

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...