MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > PENTINGNYA PEMERIKSAAN FUNGSI OVULASI DAN KADAR HORMON DALAM MENILAI KESUBURAN WANITA

PENTINGNYA PEMERIKSAAN FUNGSI OVULASI DAN KADAR HORMON DALAM MENILAI KESUBURAN WANITA

by. Admin
06 February 2024
PENTINGNYA PEMERIKSAAN FUNGSI OVULASI DAN KADAR HORMON DALAM MENILAI KESUBURAN WANITA

Kesuburan merupakan faktor penting dalam perjalanan kehidupan pasangan yang ingin memiliki anak. Di postingan sebelumnya, kita sudah membahas 4 metode pemeriksaan kesuburan. Nah, sebelum menjalani tes-tes kesuburan itu, kami anjurkan untuk tes fungsi ovulasi dan hormon terlebih dahulu. Bagi wanita, pemeriksaan fungsi ovulasi dan kadar hormon menjadi langkah kunci dalam menilai kesehatan reproduksi.

Tes ini dilakukan melalui pemeriksaan darah untuk deteksi kadar progesteron, LH (luteinizing hormone), tiroid, dan FSH (follicle-stimulating hormone). Selain tes darah, kadar hormon tersebut bisa dicek menggunakan obat clomiphene.

Perlu diketahui bahwa tes kesuburan dan tes masa subur adalah dua hal berbeda. Jika tes kesuburan dilakukan untuk mendeteksi penyebab ketidaksuburan, tes masa subur berfungsi untuk mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya. Tes masa subur penting diketahui bagi pasangan suami istri (pasutri) yang sedang meredakan kehamilan. Masa subur mengindikasikan waktu terbaik bagi pasutri berhubungan intim karena pada waktu ini, peluang kehamilan semakin besar.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami tentang metode pemeriksaan tersebut.

1. Fungsi Ovulasi sebagai Indikator Utama Kesuburan

Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari ovarium yang merupakan langkah esensial dalam siklus menstruasi. Pemeriksaan fungsi ovulasi membantu menentukan apakah seorang wanita mengalami ovulasi secara teratur. Ovulasi yang terganggu dapat menjadi penyebab utama ketidaksuburan pada wanita.

2. Metode Pemeriksaan Fungsi Ovulasi

a. Pemantauan Suhu Tubuh Basal (BBT): Mengukur suhu tubuh setiap pagi sebelum bangun tidur dapat membantu mengidentifikasi perubahan suhu yang terkait dengan ovulasi.

b. Pemantauan lendir serviks: Perubahan karakter lendir serviks dapat menjadi indikator ovulasi. Lendir yang mirip putih telur menunjukkan ovulasi yang mendekati.

c. Tes Ovulasi: Tes ovulasi yang dijual bebas dapat mendeteksi peningkatan hormon luteinizing (LH) yang terjadi sebelum ovulasi.

3. Pemeriksaan Kadar Hormon Reproduksi

a. Follicle Stimulating Hormone (FSH): Kadar FSH yang tinggi dapat menandakan masalah ovulasi atau menopause dini.

b. Luteinizing Hormone (LH): Peningkatan LH dapat menjadi indikator ovulasi yang mendekati.

c. Estradiol dan Progesteron: Hormon-hormon ini juga diukur untuk mengevaluasi keseimbangan hormonal selama siklus menstruasi.

4. Manfaat Pemeriksaan Kesuburan Wanita

a. Identifikasi Masalah Reproduksi: Pemeriksaan ini membantu mengidentifikasi masalah ovulasi atau ketidakseimbangan hormonal yang mungkin memengaruhi kesuburan.

b. Perencanaan Kehamilan: Wanita yang mengetahui pola ovulasi mereka dapat merencanakan hubungan seksual secara lebih tepat untuk meningkatkan peluang kehamilan.

c. Pengobatan yang Tepat Sasaran: Hasil pemeriksaan dapat membantu dokter meresepkan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesuburan yang mungkin ditemui.

Pemeriksaan fungsi ovulasi dan kadar hormon memberikan pandangan mendalam terhadap kesehatan reproduksi wanita. Dengan informasi ini, pasangan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencapai tujuan kehamilan mereka.

Read other articles & publications:
SEBERAPA PENTING MENJAGA TUBUH TERHIDRASI SELAMA HAMIL?
Tentu, menjaga tubuh terhidrasi selama keh...
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...