MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > WHARTON JELLY

WHARTON JELLY

by. Admin
09 December 2021
WHARTON JELLY

Mitos saat hamil: lilitan tali pusat berbahaya bagi karena bisa mencekik bayi.

Faktanya: Lilitan tali pusat sebenarnya adalah hal yang normal, hal yang umum terjadi. Namun sayangnya sangat sering digunakan sebagai kambing hitam untuk intervensi medis yang tidak perlu. Tingkat kenormalannya variatif, bukan keadaan darurat mutlak. Bahkan, penelitian menunjukkan 30% bayi dilahirkan dengan tali pusat melilit di leher mereka.

Untuk sepenuhnya memahami bagaimana ini sesuatu yang normal, pertama-tama kita perlu melihat kondisi anatomi. Saat di dalam rahim, bayi menerima nutrisi dan oksigen melalui tali pusat, bukan dengan bernapas melalui hidung atau mulut mereka, jadi bayi tidak dapat "dicekik" oleh tali pusat. Bayi dalam kandungan tidak bernapas seperti yang kita lakukan sampai sesaat setelah mereka lahir. Ini sekaligus menunjukkan mengapa water birth atau persalinan dalam air itu aman. Dengan memahami anatomi ini baik-baik, kita dapat memahami mengapa penting sekali untuk membiarkan tali pusat bayi utuh tanpa dipotong sampai benar-benar berhenti berdenyut sepenuhnya.

Selain itu, tali pusat ditutupi dan diselimuti oleh Wharton’s jelly – lapisan licin yang membantu melindungi terhadap lilitan bermasalah (yang terjadi pada sekitar 1% kelahiran). Ini adalah perlindungan yang melekat, pemberian yang Allah bekalkan untuk bayi di dalam kandungan ketika aktif bergerak dan berpeluang membuat dirinya terbungkus dalam lilitan tali pusat.

Jadi, masih adakah yang khawatir bayinya bisa meninggal karena ada lilitan talipusat?

Berarti dia belum kenal sama si Wharton Jelly.

Wharton jelly merupakan zat yang melindungi pembuluh darah pada talipusat. Ini yang membuat talipusat tetap dalam keadaan kenyal. Walaupun talipusatnya menyimpul atau melilit bagian tubuh janin (leher, tangan, kaki), aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen dari plasenta tetap akan mengalir lancar untuk sampai ke bayi kita.

Logikanya, Allah menciptakan talipusat bayi sedemikian panjangnya pasti ada resiko menyimpul atau melilit bayi, apakah mungkin Yang Menciptakan tidak memberikan solusi untuk mengatasi resiko itu?

Yang jadi masalah adalah jika kandungan Wharton jelly ini tidak memadai atau bahkan rusak, baru bisa dikatakan akan berisiko menganggu tumbuh kembang janin hingga resiko kematian janin. Wah, wah... berarti penting sekali ya bagi bunda untuk belajar bagaimana menjaga kondisi Wharton Jelly ini agar tetap baik dan banyak. Bagi ayahpun demikian, sama-sama belajar bagaimana agar mempunyai generasi rabbani yang cerdas dan sehat.

Apa saja yang membuat Wharton jelly rusak? Di antaranya : merokok, penyakit diabetes, makanan tidak bergizi / nilai nutrisi rendah, jarang berolah raga, dan stres. Sedangkan hal yang membantu membuat kondisi Wharton jelly bagus adalah : olahraga, bahagia, pola hidup sehat, nutrisi halal thoyyib yang tinggi omega (seperti minyak zaitun), dan hindari perokok aktif maupun menjadi perokok pasif. Itulah kenapa Bidan Wina, owner Papilio, seringkali menyebut, si Minza, minza dan minza (Minyak Zaitun)!

Karena minyak zaitun mengandung omega 3 dan 6 yang membantu produksi Wharton Jelly agar maksimal dan menjaga agar tidak mudah rusak. Yang biasa suka mie instan non alami dan jajan cilok, cirek, sosis pinggir jalan berhenti dulu ya bunda. Dihindari saja. Ganti dengan asupan sayuran dan buah segar.

Dan bagi Ayah yang perokok, saran kami segera berhenti total jika memang ingin mempunyai generasi yang lebih baik lagi daripada sebelumnya.

Salam sayang dari bidan rasa pacar.

Read other articles & publications:
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...
TES DNA FRAGMENTASI
Tes DNA fragmentasi merupakan salah satu ...
TES KRIPTORKIDISME UNTUK PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA
Tes kriptorkidisme memegang peran penting ...