MAKE A RESERVATION
Home > Articles & Publication > IBU SUSUAN ATAU PENDONOR ASI HARUSKAH MENYUSUI ANAK BERJENIS KELAMIN SAMA DENGAN ANAKNYA?

IBU SUSUAN ATAU PENDONOR ASI HARUSKAH MENYUSUI ANAK BERJENIS KELAMIN SAMA DENGAN ANAKNYA?

by. Admin
31 March 2021
IBU SUSUAN ATAU PENDONOR ASI HARUSKAH MENYUSUI ANAK BERJENIS KELAMIN SAMA DENGAN ANAKNYA?

TANYA :

Kebutuhan akan donor asi ataupun ibu susuan sebenarnya bukan hal baru. Keduanya merupakan solusi yang diperbolehkan dalam Islam ketika seorang ibu terkendala dalam menyusui anaknya. Hanya saja sering kami jumpai ketika ada yang menawarkan donor asi atau ibu susuan ditolak oleh pihak penerima donor (kadang pendonor pun menolak) jika bayi mereka tidak berjenis kelamin yang sama.

Apakah ibu persusuan itu harus menyusui anak yg sama jenis kelaminnya dengan anaknya?

JAWABAN :

Masyaa Allah, alhamdulillah bersyukur bagi bunda yang memilih ASI sebagai asupan untuk buah hatinya saat ada kendala penyusuan.

Tentu ini adalah karunia Allah yang harus disyukuri.

Walaupun asi yang diminum bayi berasal dari selain asi ibunya. Dengan pilihan ini maka bayi terhindar dari asupan selain asi.

Nah, Islam adalah agama yang sempurna. Syariat-syariat yang Allah turunkan seluruhnya adalah untuk kebaikan yang sempurna.

Termasuk syariat yang mengatur masalah menyusui, di saat ibu kandung tidak bisa menyusui dengan sempurna. Ada panduan syariat tentang persusuan yaitu bayi yang disusukan pada ibu yang lain.

Inilah indahnya Islam, memudahkan bagi umatnya untuk menjalankannya.

Dari ketentuan tentang ibu susuan maupun donor asi, kami belum menjumpai ada ketentuan persusuan harus berjenis kelamin yang sama.

Jika ada pertanyaan:

"Bagaimana jika mereka nanti mau menikah? Bukankah menjadi penghalang untuk menjadi pasangan suami istri??"

Sebenarnya pertanyaan ini agak lucu. Seolah-olah bayi yang menjadi saudara persusuan itu nantinya pasti bakal menikah. Padahal jodoh, rejeki, dan maut sudah ada ketetapannya dari Allah. Namun gara-gara kekhawatiran yang tidak beralasan, jadi membuat seorang bayi tidak terpenuhi haknya akan ASI dan disusui.

Jika sudah memahami tentang kesempurnaan islam dalam mengatur masalah persusuan maka, maka prasangka seperti ini tidak perlu jadi masalah. Ibu susuan adalah salah satu solusi. Bukan pemicu masalah baru. Ibu susuan itu sudah lazim dilakukan di zaman Rosul dan sahabat. Rasulullah punya saudara sepersusuan perempuan, loh. Maka inilah sunnah. Jika diniatkan ikhlas akan menjadi simpanan pahala.

Dan banyak hikmah yang bisa diambil dari hadirnya anak atau saudara persusuan.

Misalnya anak jadi lebih banyak saudara semahrom, anak jadi mempunyai dua ibu, dan ada hak-hak ibu dan anak susuan serta saudara sepersusuan yang perlu dijaga.

Jika ini ditanamkan sejak dini, masyaa Allah, manfaat yang luar biasa bukan?

Dan ini menjadi ladang pahala bagi ibu susuan dengan menyusui anak oranglain.

Seperti yang sering Bunda Arit sampaikan: menyusui anak sendiri saja berat dan sulit jika tanpa bekal ilmu dan iman, apalagi menyusui anak orang lain?

Maka jika anak kita punya saudara sepersusuan, nanti kenalkan anak bunda dengan saudara susuan dan ibu susuannya. Ajarkan adab pada anak kita bagaimana bersikap terhadap ibu dan saudara susuannya.

Jalin komunikasi sedari awal dengan keluarga ibu susuan. Jika ini dilakukan, maka anak akan paham dan memperlakukan saudara sepersusuan selayaknya saudara kandung. Jadi tak akan tumbuh rasa yang aneh2 di antara anak2. Tak perlu khawatir bahwa anak kelak akan menikah dengan saudara sepersusuannya. Hilangkan prasangka yang tak perlu. Jangan halangi kesempatan seorang anak mendapatkan ASI.

Wallahu a'lam.

Read other articles & publications:
MENGENAL PRE-EKLAMSIA
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh tan...
TES POSTCOITAL (SERI PEMERIKSAAN KESUBURAN PRIA)
Tes postcoital, atau disebut juga tes post...
TES DNA FRAGMENTASI
Tes DNA fragmentasi merupakan salah satu ...